Bupati Bintan,
Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad mengatakan sampai saat ini ada sekitar 400
lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid Bintan.Dari jumlah itu, 98 persen
di antaranya sudah bekerja di beberapa perusahaaan pariwisata. Kebanyakan
mereka bekerja di hotel berbintang bahkan ada juga yang bekerja di kapal
pesiar. "Selain bekerja di
hotel yang ada di Lagoi dan Trikora, ada juga yang di Maldives, China,
Thailand, Bali dan Dubai"."Ada juga beberapa yang bekerja di kapal
pesiar cruise," kata Ansar dalam sambutannya saat melepas 19 mahasiswa STP
Sahid Bintan untuk melakukan On Job Training (OJT) ke Malaysia di Kampus STP
Sahid Bintan Kijang, Selasa (10/6/2014). Sebanyak 57 Mahasiswa Sekolah
Tinggi Pariwisata Bintan (STB) diwisuda di kampusnya, Jalan Raja Ali Haji, Km
26 Kijang, Rabu (18/3). Mahasiswa yang diwisuda itu berasal dari bidang
pelayanan makanan, pelayanan tamu dan pelayanan kamar. Mahasiswa angkatan
pertama tersebut sudah mengantongi sertifikasi kompetensi standar nasional
Indonesia.”Alhamdulillah kegiatan wisuda
berjalan lancar.
Mahasiswa yang diwisuda itu program D1. Tapi, kita bekali dengan kompetensi standar nasional Indonesia,” kata Pimpinan STB Ignatius Haryadi usai kegiatan wisuda.Ignatius Haryadi mengatakan, sebelumnya, mahasiswa perlu pengetahuan dan keterampilan. Karena ini betapa pentingnya suatu sikap mahasiswa tersebut. Kompetensi standar nasional Indonesia sebagai persyaratan masuk di bidang pariwisata. Karena di Undang-Undang tahun 2009, orang yang bekerja di pariwisata wajib memiliki sertifikasi profesi kompetensi standar nasional Indonesia.Selama ini, Ia mengaku, masih ada kekurangan sarana maupun prasarana yang dimiliki STB. Walaupun dengan kekurangan sarana maupun prasarana tersebut, tidak menghambat STB untuk berkembang atau menerima mahasiswa baru kembali. Untuk ke depannya, katanya, tidak akan lepas dari tuntutan masyarakat ekonomi Asia di tahun ini. ”Kita harus mendorong mahasiswa untuk memiliki sertifikasi,’ singkatnya.Kegiatan wisuda perdana 57 orang mahasiswa itu dihadiri Bupati Bintan Ansar Ahmad, Wabup Khazalik, Sekda Lamidi, pimpinan dan anggota DPRD Bintan, orang tua mahasiswa dan akademika Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Bintan. Dari jumlah itu, masih ada 11 mahasiswa angkatan pertama yang diberikan beasiswa oleh Pemkab Bintan, tapi ditunda wisudanya.Bupati Bintan Ansar Ahmad mengatakan, 57 mahasiswa yang diwisuda itu angkatan pertama. Masih ada 11 mahasiswa yang diberikan beasiswa ditunda wisudanya.Pada angkatan kedua,
Pemkab Bintan memberikan beasiswa kepada 100 orang mahasiswa Bintan yang menjalankan studi di Sahid Bintan. Beasiswa itu dari APBD dan sebagian dari dana kepedulian terhadap masyarakat atau DKTM perusahaan swasta. Untuk angkatan ketiga tahun 2015 ini, Pemkab Bintan akan memberikan beasiswa kepada 100 orang anak Bintan yang berminat masuk ke Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Bintan. Hanya saja, beasiswa angkatan ketiga itu dialokasikan dari DKTM PT Mitra Investindo (Miti). ”Selama ini, kita berikan beasiswa kepada anak yang sekolah di pariwisata itu sebesar Rp 15 juta per tahun. Rata-rata untuk 1 tahun, dialokasikan dana Rp 1,5 miliar kepada anak Bintan yang sekolah di Sahid Bintan. Itu belum termasuk bantuan 300 beasiswa kepada anak Bintan lainnya,” sebut Ansar.Untuk ke depan, lanjut Ansar, Pemkab Bintan akan mengalokasikan beasiswa sebesar 50 persen dari biaya pendidikan. Sedangkan, 50 persen lagi, dibebankan kepada orang tua mahasiswa. Sedangkan, untuk masyarakat kurang mampu yang memiliki Kartu Bintan Sejahtera (KBS), tetap diberikan beasiswa 100 persen dari Pemkab Bintan. Pemkab Bintan berharap agar masyarakat memasukan anaknya ke sekolah yang lebih tinggi. Terutama ke sekolah pariwisata yang terbuka untuk peluang kerja pada masa mendatang. Bukan peluang kerja di Bintan, tidak tertutup kemungkinan bisa bekerja di luar negeri.
Mahasiswa yang diwisuda itu program D1. Tapi, kita bekali dengan kompetensi standar nasional Indonesia,” kata Pimpinan STB Ignatius Haryadi usai kegiatan wisuda.Ignatius Haryadi mengatakan, sebelumnya, mahasiswa perlu pengetahuan dan keterampilan. Karena ini betapa pentingnya suatu sikap mahasiswa tersebut. Kompetensi standar nasional Indonesia sebagai persyaratan masuk di bidang pariwisata. Karena di Undang-Undang tahun 2009, orang yang bekerja di pariwisata wajib memiliki sertifikasi profesi kompetensi standar nasional Indonesia.Selama ini, Ia mengaku, masih ada kekurangan sarana maupun prasarana yang dimiliki STB. Walaupun dengan kekurangan sarana maupun prasarana tersebut, tidak menghambat STB untuk berkembang atau menerima mahasiswa baru kembali. Untuk ke depannya, katanya, tidak akan lepas dari tuntutan masyarakat ekonomi Asia di tahun ini. ”Kita harus mendorong mahasiswa untuk memiliki sertifikasi,’ singkatnya.Kegiatan wisuda perdana 57 orang mahasiswa itu dihadiri Bupati Bintan Ansar Ahmad, Wabup Khazalik, Sekda Lamidi, pimpinan dan anggota DPRD Bintan, orang tua mahasiswa dan akademika Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Bintan. Dari jumlah itu, masih ada 11 mahasiswa angkatan pertama yang diberikan beasiswa oleh Pemkab Bintan, tapi ditunda wisudanya.Bupati Bintan Ansar Ahmad mengatakan, 57 mahasiswa yang diwisuda itu angkatan pertama. Masih ada 11 mahasiswa yang diberikan beasiswa ditunda wisudanya.Pada angkatan kedua,
Pemkab Bintan memberikan beasiswa kepada 100 orang mahasiswa Bintan yang menjalankan studi di Sahid Bintan. Beasiswa itu dari APBD dan sebagian dari dana kepedulian terhadap masyarakat atau DKTM perusahaan swasta. Untuk angkatan ketiga tahun 2015 ini, Pemkab Bintan akan memberikan beasiswa kepada 100 orang anak Bintan yang berminat masuk ke Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Bintan. Hanya saja, beasiswa angkatan ketiga itu dialokasikan dari DKTM PT Mitra Investindo (Miti). ”Selama ini, kita berikan beasiswa kepada anak yang sekolah di pariwisata itu sebesar Rp 15 juta per tahun. Rata-rata untuk 1 tahun, dialokasikan dana Rp 1,5 miliar kepada anak Bintan yang sekolah di Sahid Bintan. Itu belum termasuk bantuan 300 beasiswa kepada anak Bintan lainnya,” sebut Ansar.Untuk ke depan, lanjut Ansar, Pemkab Bintan akan mengalokasikan beasiswa sebesar 50 persen dari biaya pendidikan. Sedangkan, 50 persen lagi, dibebankan kepada orang tua mahasiswa. Sedangkan, untuk masyarakat kurang mampu yang memiliki Kartu Bintan Sejahtera (KBS), tetap diberikan beasiswa 100 persen dari Pemkab Bintan. Pemkab Bintan berharap agar masyarakat memasukan anaknya ke sekolah yang lebih tinggi. Terutama ke sekolah pariwisata yang terbuka untuk peluang kerja pada masa mendatang. Bukan peluang kerja di Bintan, tidak tertutup kemungkinan bisa bekerja di luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar